Monday, 10 October 2011

Ngga Mau Pakai Jilbab!!!


“Sebelum jilbabin muka, mending gue jilbabin hati gue dulu.”

“Ih, dasar cewek jilbab muna’. Masa’ jilbaban tapi masih pacaran?!”

“Make jilbab kok bajunya ketat? Mending ga pake jilbab sekalian”

“Pake jilbab kok kelakuan sama omongannya masih jelek sih?!”

“Gue pake jilbabnya nanti deh, belum dapat ilhamnya nih”

Harap dicatat, kesaksian-kesaksian -pemakaian ‘bullshit’ terpaksa disubstitusi karena dirasa terlalu jujur- di atas lebih banyak disumbangkan oleh para wanita yang tidak memakai jilbab.

Sense the irony?

Setahu saya, perintah pemakaian jilbab bukan eksklusif bagi mereka yang sudah mendapatkan pencerahan. Sepanjang yang saya dengar, pemakaian jilbab tidak melulu untuk mereka yang lembut tutur kata dan gemulai perbuatannya. Saya yakin, perintah pemakaian jilbab dalam kitab suci tidak mensyaratkan apa-apa. Perintahnya jelas: tutup auratmu.

Bahwa kemudian banyak pemikir yang menginterpretasikan perintah tersebut dengan bermacam dalil, bukan itu yang hendak diangkat.

Saya ingin mengangkat fakta sederhana bahwa ternyata yang digunjingkan bisa jadi lebih terhormat daripada Sang Penggunjing. Bahwa ada orang munafik teriak munafik, dengan lantang dan bangga. Bahwa Si Terdakwa telah dinyatakan bersalah oleh Pelanggar, karena telah menjadi seorang taat.

No comments:

Post a Comment