Monday 7 September 2009

Prioritas

semakin lo besar, semakin banyak pikiran dan tugas yang harus lo selesaikan.

ga jarang, pikiran yang berasal dari kerjaan dan tugas-tugas lo nuntut lo untuk buat skala prioritas. kalo masalah-masalah 'kecil' macam kerjaan sih bisa lah ya kita bikin skala prioritas.

dan gw pun yakin lo semua udah bisa, bahkan lebih jago dari gw, dalam ngebuat skala prioritas.

nah yang mau gw omongin di sini (atau lebih jelasnya curhatan) adalah soal prioritas dalam hidup.

secara luas.

walaupun mungkin ada yang ga sependapat sama pemikiran gw, tapi those who mind don't matter & those who matter don't mind right?

so here goes.



prioritas pertama jelas Tuhan. Tuhan loh ya, bukan agama.

dalam organisasi gw, maupun dalam sila pertama Pancasila, konsep yang dikedepankan adalah Ketuhanan. bukan keagamaan.

gw pun berprinsip bahwa keimanan seseorang ga bisa diukur dari agama apa yang dia anut, tapi dari bagaimana dia menjalanka agama yang dia anut. sejauh apa dia mengimani agamanya sendiri. atau lebih jauh lagi, sejauh apa dia mengimani Tuhannya.

dalam ngejalanin hidup, gw bener bener mencoba untuk mengimani keimanan gw.

jangan terjebak sama ritual ritual yang mengkungkung keimanan kita.

tapi yasudah lah, bukan saatnya ngebahas soal keimanan.



prioritas kedua, keluarga.

jelas lah. terutama sama orangtua. karena dari keluarga lah gw lahir, dan untuk keluarga juga gw berkarya.



prioritas ketiga, (sekarang) kuliah. (nanti) kerjaan.

bukan karena dari kerjaan gw dapet duit untuk ngebiayaain hidup gw. bukan, lebih dari itu.

karena (saat ini) kuliah dan (nanti) pekerjaan udah jadi kewajiban gw.

laki-laki harus bertanggungjawab sama obligasi yang dia punya.

kalo ga mau jalanin? jadi banci aja.



prioritas keempat, temen-temen gw.

mungkin sekalian nyambung ke prioritas kelima gw: pacar.

mengapa demikian?



ya sebenernya kalo dipikir secara logis emang temen ada di atas pacar.

apalagi ada adagium 'temen susah didapet, pacar masih bisa dicari lagi'.

tapi lo pernah mikir gini ga sih. temen lo bisa jadi pacar, dan pacar lo kalo udah putus BISA AJA (walaupun kecil kemungkinan) jadi temen.

emang pacar pun bisa jadi temen lo. tapi kalo buat gw, pacar ya pacar, teme ya temen. ga bisa disamain.

kita pun bisa lebih terbuka sama temen kan daripada sama pacar?



jadi ya, kurang lebih gitu lah.

gw kurang bisa mengelaborasi lebih lanjut karena sebenernya lagi ga mood nulis.

iseng aja.



and yes, these are the thoughts of the king.

but no, this is not how the king really writes.

so be sure to stay tune folks.

there'll be better writings in the future.

Monday 13 July 2009

Beware

guys, I know there's not much of you that likes me personally and/or profesionally. but you know what? I don't give a rat's ass.

and by the way, I'm already thinking about what I'm gonna write in the next occasion.
so, beware.
it's gonna hurt

posting pertama

ok. ini adalah posting pertama saya.
ga meaning ah.
lagi rumah pacar.
dia makan kue coklat.
yang ada malah makin gede hahaha.